Rabu, 22 Februari 2017

Museum Mandiri


1.PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Museum Mandiri
Gedung Museum Bank Mandiri yang terletak di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1 Jakarta Barat, (Stationsplein 1 - Binnen Niuewpoortstraat) memiliki sejarah yang cukup panjang, hingga kini menjadi bangunan cagar budaya yang ramai dikunjungi masyarakat terkait sejarah serta koleksi perbankan tempo dulu.

Jika kita mengamati gedung megah itu, nuansa bangunan barat akan segera terlintas di benak. Bentuknya, terutama jika dilihat dari arah depan, memilik banyak kesamaan dengan bangunan lain di kawasan Kota Tua, seperti Museum Bank Indonesia, Museum Sejarah Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik dan sebagainya.

Wajar saja jika bangunan-bangunan itu memiliki kesamaan. Sebab, Gedung Museum Mandiri juga merupakan bangunan peninggalan masa Belanda. Dulunya, bangunan ini berada dalam satu taman yang menyatu dengan Stasiun Kereta Api Jakarta-Kota atau Beos (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschap-pij).

Awalnya, bangunan itu merupakan Kantor Wilayah Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) di Hindia Timur yang lebih dikenal dengan nama de Factorij Batavia. Gedung putih berarsitektur Indisch gaya New Zakelijk ini merupakan kantor baru Factorij Batavia yang sebelumnya berlokasi di Kali Besar Oost 27 (Jl. Kali Besar Barat No. 27).

Bangunan menghadap ke Timur yang masih begitu mentereng ini diramu oleh arsitek NHM, J.J.J. de Bruyn bekerja sama dengan arsitek Belanda lainnya, A.P. Smits dan C. van de Linde yang keduanya bekerja pada biro arsitek Hulswit, Fermont and Ed. Cuipers.

Pemancangan tiang betonnya dimulai Juli 1929 dan kelar dibangun 1932 oleh biro konstuksi NV Nedam (Nederlandse Aanneming Maatshappij). Gedung yang berdiri di atas lahan seluas 10.039 M2 ini, kemudian diresmikan pada tanggal 14 Januari 1933 oleh Cornelis Johannes Karel van Aalst, Presiden NHM ke-10 saat itu.

Arsitektur gedung berlantai empat seluas 21.509 M2 ini sebetulnya cenderung sederhana dengan bentuk simetris dan taman di tengahnya, memiliki main entrance tepat di tengah bagian depan bangunan. Ketinggian permukaan lantai dasarnya lebih tinggi dari jalan raya, sehingga kesan pada entrance-nya terasa anggun.

Lantai lobby, ruang rapat dan ruang direksinya memakai bahan mozaik keramik bercampur kaca (glasmozaik-tegels), sedangkan ruangan yang lain memakai tegel ubin (vloertegels) berwarna hitam, abu-abu dan merah.

Sejalan dengan perkembangan politik-ekonomi saat itu, NHM yang merupakan bank asing milik Belanda dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 5 Desember 1960 yang kemudian dilebur ke dalam Bank Koperasi Tani & Nelayan (BKTN). Riwayat gedung ini pun berubah menjadi Kantor BKTN Urusan Exim.

Pada era Bank Tunggal atau dikenal dengan masa “Bank Berjuang”, gedung ini pun menjadi bagian dari Kantor Pusat Bank Negara Indonesia (BNI) Unit II bidang Exim sejak 17 Agustus 1965 sampai lahirnya Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) tanggal 31 Desember 1968. Penggunaan gedung ini sebagai Kantor Pusat Bank Exim berlangsung sampai tahun 1995 atau setelah Bank Exim pindah ke gedung Kantor Pusat yang baru di Jl. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan.

Dengan lahirnya Bank Mandiri tanggal 2 Oktober 1998 dan bergabungnya empat bank pemerintah, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri. Maka gedung warisan sejarah ini pun beralih menjadi salah satu aset Bank Mandiri.

Jika Anda tertarik untuk melihat koleksi lukisan dan foto-foto dokumentasi mengenai gedung ini, dari semenjak gedung ini belum dibangun, gedung ini dalam masa pembangunan, hingga gedung selesai dibangun, Anda bisa melihatnya di salah satu lorong gedung bagian belakang, atau dekat dengan ruang pertunjukan.
2.Metode Penelitian
Kami menggunakan metode penelitian kualitatif-interpretif dengan melakukan wawancara dengan seorang pengunujung bernama Tania.
AL : Selamat siang, ka tania. Baru pertama kali datang ke museum mandiri ?
T: Siang, iya ini pertama kalinya datang ke museum mandiri
AL: Bagaimana kesan pertama anda terhadap tempat ini ?
T : Tempatnya cukup tenang, karena saya pergi hari jumat mungkin jadi tidak terlalu banyak pengunjung
AL: Bagaimana pendapat anda tentang pelayanan disini ?
T: Pelayanannya kurang memuaskan, ketika membayar tiket masuk Rp. 5.000, saya tidak diberikan tiket langsung dipersilahkan saja. Dan ketika melihat orang lain masuk tanpa keloket. Jadi untuk urusan tiket disini kurang bagus. Dan juga tidak ada petugas yang berjaga disana. Jadi saya hanya melihat satpam didepan, dan beberapa petugas di tempat loket depan.
AL: Bagaimana tentang kebersihan ?
T: Mungkin karena pegawainya juga kurang, menurut saya sangat kotor. Sampah bekas makanan berserakan dimeja. Koleksi-koleksi banyak yang berdebu, dan ada dibagian pojokan patung-patung yang kurang terawatt dan terkunci pintu jeruji besi seperti dipenjara. Jadi bikin merinding melihatnya.
AL: Menurut anda tempat ini strategis untuk dijangkau ?
T: kalau naik kendaraan umum seperti mikrolet bisa dibilang strategis, kita bisa berenti didepannya langsung. Naik transjakarta juga lumayan strategis, lewat penyebrangan dibawah, langsung bisa sampai didepan museum. Tetapi untuk naik kendaraan pribadi sangat sulit untuk mencari parkir.
AL: Apa anda ingin datang kembali ke Museum Mandiri ?
T: Tidak, karna menurut saya disini tidak ada apa-apa. Lantai kedua juga hanya dibuka sabtu minggu. Kalau sudah diperbagus, mungkin saya akan datang kesini lagi bersama teman-teman saya

3.Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian kami setelah mengunjungi museum mandiri adalah bahwa museum mandiri yang terletak di Jalan Lapangan stasiun No 1,Jakarta Barat ini merupakan salah satu dari gedung bersejarah yang ada di kawasan kota tua, museum mandiri ini terletak berdekatan dengan Museum Bank Indonesia. Ketika kami baru sampai di museum mandiri hal yang pertama kami lihat adalah bahwa museum Bank Mandiri memiliki gedung yang sangat luas. Ketika kami memasuki loket untuk membeli tiket di museum mandiri, kami terkejut bahwa museum mandiri tidak memiliki tiket yang diberikan kepada pengunjung tanda bahwa pengunjung sudah membayar, sehingga ketika kami datang dan membayar di loket sebesar Rp. 5.000 kami langsung di persilahkan untuk masuk ke dalam museum tersebut, hal yang membuat terkejut lagi adalah ketika kami melihat bahwa anak-anak sekolah langsung masuk begitu saja tanpa membayar terlebih dahulu di loket dan tidak di tegur oleh petugas disana.
Setelah itu kami mulai memasuki museum mandiri yang cukup luas tersebut, di dekat pajangan koleksi dari museum mandiri tersebut kami melihat banyak dari anak-anak sekolah yang makan dan bahkan membuang sampah sembarangan di sekitar museum tersebut. Penerangan yang di miliki oleh museum mandiri sendiri menurut kami kurang terang sehingga menyebabkan suasana yang agak suram.
Akhirnya kami berkeliling untuk melihat pajangan koleksi yang ada di museum mandiri, museum ini memiliki koleksi mulai dari mesin atm jaman dahulu yang memiliki bentuk yang besar dan juga mesin tik jaman dahulu dan mesin-mesin lain nya yang belum pernah kami lihat sebelum nya dan baik untuk menambah ilmu pengetahuan akan sejarah, hanya saja koleksi-koleksi ini kurang terawat, dengan mesin-mesin yang sudah berdebu dan mulai tampak kusam sehingga kurang menarik perhatian orang yang datang ke sana, kemudian tata letak dari koleksi-koleksi tersebut juga masih kurang tepat, kami melihat ada beberapa koleksi yang ditaruh di atas lantai dan letak satu koleksi dengan koleksi lain nya agak berjauhan dan kurang nya penunjuk jalan di dalam museum tersebut sehingga orang yang datang ke sana akan sedikit bingung dengan jalan yang agak berliku tersebut. Kemudian hasil penelitian kami yang lain saat datang ke sana adalah kurang nya penjagaan dari pihak penjaga museum terhadap barang-barang koleksi yang ada di museum mandiri tersebut, karena ketika kami datang ke sana ada beberapa anak sekolah yang memindahkan properti museum seperti patung sesuka nya hanya untuk foto dan tidak menaruh patung tersebut kembali ke tempat semulanya. Penjelasan mengenai barang-barang koleksi tersebut juga belum semuanya ada, sehingga kami merasa bingung ketika melihat mesin tik yang tidak di jelaskan fungsi nya atau pun dari tahun berapa.
Toko souvenir yang ada di museum tersebut juga terletak agak ujung dari museum mandiri sehingga orang kurang bisa melihat toko tersebut.
4.Implikasi Teori
Letak museum mandiri cukup strategis, tetapi kurang tempat untuk lahan parkir, karna masih agak jauh berjalan kaki dari museum fatahillah. Dan juga lebih baik bila museum mandiri mulai menggunakan AC dan mengatur pencahayaan supaya pengujung nyaman ketika melihat-lihat koleksi museum seperti di museum Bank Indonesia. Karna banyak orang tidak ingin ke museum mandiri karena suasananya tidak nyaman dan terkesan angker.
Mulai membuat melakukan pemasaran, karena setelah dicek melalui internet dan kunjungan langsung ke Museum Mandiri, mereka tidak melakukan pemasaran untuk sejauh ini. Karna mereka tidak mempunyai website ataupun sosial media yang dapat diakses oleh orang banyak. Sosial media untuk sekarang ini sangat berguna karena masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi. Untuk orang diluar kota atau turis mancanegara jadi sulit untuk mengetahui informasi tentang museum mandiri karna mereka tidak tahu darimana dapat mengakses informasi tentang museum mandiri. Seperti Natural History Museum Los Angeles County, Muzium Negara dan Museum Bank Indonesia yang membuat website dan juga sosial media untuk memberitahukan kapan mereka buka dan tutup dan meberitahukan fasilitas yang ada. Walaupun Natural History Museum lebih lengkap untuk sosial media, mereka menggunakan instagram dan juga pinterest. Menurut kami Museum Mandiri lebih baik mebuka website dan sosial media facebook dan juga Instagram yang banyak dimintai oleh masyarakat banyak. Karena lewat instagram museum mandiri dapat memperlihatkan museum mandiri lewat foto dan juga facebook karena lebih mudah memberikan informasi, dibandingkan twitter yang hanya bisa 140 kata.

Mulai membuat acara-acara dan mepromosikan lewat sosial media, internet, dan poster. Karena bila menggunaka poster yang menarik dapat membuat orang penasaran dan mencari tahu lebih lanjut. Tidak benar bila ada yang mengatakan menggunakan poster sudah tidak efektif.. Contoh Poster :